
Bentuklah Putraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri dalam saat ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah Putraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang putra yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan ilmu pengetahuan.
Tuhanku ....
Aku mohon, Janganlah pimpin putraku dijalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia dijalan yang penuh hambatan dan godaan,
kesulitan dan tantangan.
Biarkan putraku belajar untuk tetap berdiri ditengah badai,
dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, dan sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum diberi kesempatan untuk memimpin orang lain.
Beikanlah hamba Seorang putra yang mengerti makna tawa dan ceria tanpa melupakan tangis dan duka.
Putra yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya...
berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupnya.
Tuhanku ...
Berilah ia kerendahan hati agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan hakiki ....
Pada sumeber kearifan, kelemah-lembutan dan kekuatan yang sempurna. ....
Dan pada akhirnya bila itu semua terwujud,
hamba, Ayahnya dengan berani berkata
"Hidupku tidaklah sia-sia"
Oleh : Jenderal Douglas McArthur, mei 1952
Tidak ada komentar:
Posting Komentar